Transformation Journey 4.0: PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia (National Lighthouse)

PT. Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia (PT. YEMI) merupakan salah satu dari enam perusahaan yang tergabung dalam Yamaha Music Group di Indonesia. PT. YEMI didirikan pada tahun 1999 dan berlokasi di Kawasan Industri PIER, Pasuruan, Jawa Timur. Sebagai anak perusahaan Yamaha Corporation Japan yang berpusat di Shizuoka, Jepang, Perusahaan ini memiliki fokus utama dalam produksi speaker audio, mulai dari Audio Visual, Guitar Amplifier, hingga Professional Audio yang digunakan untuk bioskop, konser band atau orkestra dan berbagai aplikasi lainnya. Dengan 95% produksi PT. YEMI diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia, PT. YEMI memainkan peran penting dalam memperkenalkan produk-produk speaker audio buatan Indonesia yang berkualitas ke pasar global. Pada rentang tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, PT. YEMI mengalami krisis daya saing yang mengakibatkan banyak produk perusahaan dialihkan ke negara-negara seperti China, India, dan bahkan Vietnam. Situasi ini tidak hanya mempengaruhi kelangsungan bisnis, tetapi juga menyebabkan demotivasi yang serius di kalangan karyawan.

Di tengah kondisi ini, pemerintah Indonesia meluncurkan program Making Indonesia 4.0 dengan tujuan meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dari hal tersebut, PT. YEMI mulai mengambil inisiatif untuk segera memulai transformasi menuju Industri 4.0 Pada tahun 2018, PT. YEMI memutuskan untuk memulai transformasi Industri 4.0 tanpa menunggu instruksi atau bimbingan dari kantor pusat yang berada di Jepang. Keputusan ini diambil dengan kesadaran bahwa perubahan mendesak diperlukan agar PT. YEMI dapat tetap eksis dan bersaing dalam pasar yang semakin ketat. Dengan mengambil langkah mandiri dan berdikari, PT. YEMI ingin memastikan bahwa perusahaan dapat bersaing secara efektif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dengan cepat. Untuk memperlancar transformasi digital Industri 4.0 di seluruh bagian, PT. YEMI menerapkan konsep "Small Start” yang berarti dimulai dari langkah kecil, tim kecil, tema kecil, serta anggaran yang kecil. Hal ini bertujuan agar kegiatan ini tidak menemui hambatan baik dari kantor pusat maupun dari karyawan. Dalam penerapannya, PT. YEMI membagi fase-fase kegiatan transformasi yang dimulai dari area produksi dan kemudian diperluas ke area kantor. Selain itu, PT. YEMI juga memadukan serta mengintegrasikannya dengan kegiatan 5R versi 4.0 yang inovatif. Hal ini dilakukan karena sesungguhnya inti dari 5R selalu sejalan dengan esensi transformasi industri 4.0, yaitu cepat, sederhana, dan tidak berbelit-belit. Kedua kegiatan ini dijalankan bersama-sama secara intensif untuk menuju “kebenaran baru”.

PT. YEMI percaya bahwa transformasi ini akan memberikan kebahagiaan bagi semua pihak. Jika tidak, berarti terdapat kesalahan dalam menjalankan dan memahami esensi dari transformasi Industri 4.0. Kegiatan pertama "Small Start" di PT. YEMI adalah pemanfaatan teknologi berbiaya rendah, seperti Barcode, QRCode, dan RFID, untuk mengontrol kemajuan produksi dan ekspor secara real-time. Sebelumnya, meeting rutin produksi seringkali menjadi bertele-tele karena harus mencari data dan fakta, serta debat berkepanjangan akibat perbedaan data maupun persepsi. Namun, dengan mengadopsi teknologi ini, semua itu hilang dengan sendirinya dan menjadi tidak relevan lagi. Hal ini membuat karyawan mulai merasa bahagia dengan kondisi baru. Selain itu, Perusahaan juga merasakan peningkatan kelancaran pada kegiatan ekspor. Manfaat tersebut dengan cepat disadari oleh seluruh karyawan, sehingga kesuksesan yang diraih di area kecil ini pun segera menyebar ke seluruh bagian perusahaan. Langkah berikutnya adalah aktif mengadopsi teknologi Industry 4.0 seperti sensor-sensor IoT berbiaya rendah. PT. YEMI juga mengubah pendekatan kegiatannya dari korektif dan preventif menuju prediktif, sehingga kegagalan di masa depan dapat diantisipasi. Dengan pendekatan ini, PT. YEMI berupaya memastikan proses transformasi dapat berjalan efektif dan efisien. Hal ini tidak lepas dari motto transformasi digital industry 4.0 di PT. YEMI yaitu "mulai dari yang kecil, mulai dari yang bisa, dan mulai sekarang". Oleh karena itu, PT. YEMI memilih menunda penggunaan teknologi robotisasi hingga fase terakhir transformasi, untuk menghindari tekanan finansial dan intervensi berlebih dari kantor pusat yang dapat mengganggu kemandirian dalam transformasi ini.

Kini, transformasi digital Industri 4.0 telah membawa perubahan signifikan bagi PT. YEMI. Namun, transformasi ini tidaklah berjalan mulus tanpa kendala. PT. YEMI juga menghadapi tantangan dimana sebagian karyawan atau area belum sepenuhnya menyadari pentingnya transformasi ini. Untuk mengatasi hal ini, PT. YEMI tidak mengadopsi pendekatan doktrin tentang "apa" dan "bagaimana" Industri 4.0. Sebaliknya, PT. YEMI berupaya membuka pemahaman bagi mereka yang ragu atau menolak. Sehingga mereka merasa transformasi ini bukan memberikan beban tambahan, melainkan membuat mereka lebih bahagia dan nyaman dengan pekerjaan mereka. Melalui diskusi dan sosialisasi yang dilakukan secara berkala, karyawan terus diajak untuk melihat kesuksesan kecil yang telah tercapai di berbagai area PT. YEMI. Hingga akhirnya, hampir semua karyawan telah sadar dan antusias dalam memahami serta menikmati transformasi ini.

Dalam upaya PT. YEMI untuk terus mengikuti perkembangan Industri 4.0, pembinaan dan pendidikan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi salah satu prioritas yang dilakukan secara rutin. Salah satunya dengan aktif terlibat dalam "belanja ide" dan "belanja semangat" melalui partisipasi pada pelatihan dan benchmarking di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, PT. YEMI juga sering menerima kunjungan tamu untuk benchmarking. Dari kunjungan ini, PT. YEMI mendapatkan “vitamin“ yang berguna dalam perjalan transformasi ini. Pada tahun 2020, PT. YEMI mulai merasakan dampak yang signifikan dari segi finansial maupun non-finansial terhadap transformasi ini. Investasi selama dua tahun terakhir telah membawa penghematan yang besar, bahkan mencapai tujuh kali lipat dari biaya investasinya. Hal ini terlihat dari penurunan turn over material sebesar 30%, penurunan biaya logistik sebesar 30%, penurunan breakdown mesin sebesar 50%, meningkatnya kapasitas mesin sebesar 80%, dan lain sebegainya. Di kalangan karyawan, dampak positif juga dirasakan dengan adanya peningkatan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka. Selain itu, semakin banyak juga karyawan yang mulai merasa bangga dengan perusahaan. Semua ini mencerminkan kesuksesan transformasi digital industry 4.0 telah berjalan dengan baik.

Dengan kesuksesan yang telah diraih, PT. YEMI terus bersemangat untuk melanjutkan transformasi Industri 4.0. Pengakuan atas prestasi PT. YEMI terbukti melalui penerimaan Indi Award 4.0 tahun 2022 dari Kementerian Perindustrian serta gelar juara umum 5R Perusahaan di Jawa Timur dari Kementerian Tenaga Kerja. Prestasi ini telah menginspirasi banyak pabrik dan perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka berupaya memahami esensi dari transformasi Industri 4.0 yang terkenal bisa dimulai dengan mudah dan cepat. Dengan semangat ini, Dengan semangat ini, PT. YEMI yakin bahwa masa depan industri manufaktur di Indonesia akan semakin cerah.

Tag :
Bagikan Berita Ini :