Pelatihan SDM Industri Di Bidang Pengecoran Logam (Casting) dan Pengerjaan Logam (Metal Working)

1564449433.jpeg

Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Ditjen ILMATE merukan unit kerja pada Kementerian Perindustrian yang memiliki tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) membangun dan mengembangkan industri permesinan di dalam negeri.Oleh karena itu, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian terus menjalankan program-program yang mendukung tupoksinya tersebut

Salah satu langkah yang dilakukan adalah melalui program pengembangan SDM industri melalui kegiatan-kegiatan pelatihan yang tentunya bekerjasama dengan pihak industri permesinan secara langsung. Pada tanggal 15 s/d 25 Juli 2019, Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian bekerjasama dengan Perkumpulan Industri Alat Besar Indonesia (HINABI) dan Asosiasi Industri Pengecoran Logam Indonesia (APLINDO) mengadakan Pelatihan SDM Industri Di Bidang Pengecoran Logam (Casting) dan Pengerjaan Logam (MetalWorking). Pelatihan ini dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi yaitu di PT. Komatsu Indonesia, PT. Komatsu Undercarriage Indonesia dan PT. Katsushiro Indonesia.

Pelatihan yang berlangsung selama 10 (sepuluh) hari ini, diikuti oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pengecoran logam dan komponen alat berat serta perwakilan dari balai penelitian Kementerian Perindustrian. Total peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah sebanyak 50 (limapuluh) orang, dan peserta berasal dari area Jabodetabek dan Jawa Barat. (jawa timur, jawa tengah)

Pembukaan pelatihan dihadirioleh Ir. Zakiyudin, MA (Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian), Pratjojo Dewo Sridadi (Presdir PT. Komatsu Indonesia), Jamaluddin (Ketua HINABI), Roni O. Kawi (Wakil Ketua HINABI), dan Awad Umar (Dewan Ketua APLINDO).

Dalam konsep pelatihan ini, peserta dan tim diberikan materi-materi teknis mengenai proses, quality control, manufacturing process analysis, termasuk juga workshop pembuatan Gugus Kendali Mutu (GKM) atau dalam kata lain disebut Quality Control Circle. Terlebih pelatihan ini tidak hanya di dalam kelas, namun peserta diminta Hands-on atau mempraktekkan langsung teori yang sudah dipelajari untuk membuat suatu produk. Dimana produk tersebut dibuat dengan mengintegrasikan proses pengecoran, pemotongan plat, bending, pengelasan, permesinan serta proses inspeksinya. Harapannya, dengan mengikuti pelatihan ini peserta mampu tidak hanya dalam hal teori melainkan juga diberikan pengalaman untuk pembuatan produknya, aau dengan kata lain out put trainingnya adalah pembuatan suatu produk secara langsung dengan mempertimbangkan sisi safety, quality dan costnya.

Bagikan Berita Ini :

Berita Lainnya :